Panca Indah Lestari: Cerpen Cinta Dan Persahabatan, Part 3 (COPAS) width:721px; }

Selasa, 07 Juni 2011

Cerpen Cinta Dan Persahabatan, Part 3 (COPAS)

Sudah seminggu, setiap hari, aku, aku datang ke persimpangan ini. berharap bisa melihat seoramg Ricky lewat disekitar sini lagi. tapi, Ricky hilang bagai di telan bumi. aku hampir putus asa.
Aku sudah capek menunggu, akhirnya aku bangun dan ingin beranjak pergi. kenapa tiba tiba indera keenam ku, memberi insting, kalau Ricky ada di sekitarku.
kubalikan kepala, kulihat sosok Ricky setengah berlari menyebrang jalan di belakang posisiku. ak8u berlari mengejar sosok itu. kuikuti dia dari belakang, aku pingin tahu dimana dia berada sekarang.
Akhirnya kulihat Ricky, masuk ke sebuah gang kecil, kuikuti terus, sampai akhirnya dia masuk ke sebuah rumah yang sangat sederhana.
"kenapa Ricky lebih memilih hidup disini?"
"kenapa dia, tinggalkan kehidupannya, yang di dambakan banyak orang ?"
"kenapa semua ini dia lakukan?"
"Kenapa?"
Banyak pertanyaan yang tiba tiba muncul di kepalaku.
Setelah dia masuk kurang lebih 10 menit, aku masih berdiri terpaku dalam lamunan ku, dengan pertanyaan pertanyaan yang jawabannya ada pada Ricky. aku dikejutkan suara seekor anak anjing jalanan, yang tiba tiba menggonggong.
Aku memberanikan diri  memencet bel di depan rumahnya itu.
"siapa?" terdengar suara dari balik pintu.
Aku diam tak memberi jawaban. setelah beberapa saat aku lihat Ricky pelan pelan membuka pintu . nampak keterkejutannya saat melihatku, berada di depannya.


"Ky.. boleh aku masuk?" Tanyaku hati hati
"Maukah kamu memberikan sahabtmu ini segelas air putih." ujarku lagi


Tanpa bicara, Ricky mengisyaratkan tangannya mempersilahkan aku masuk.  Aku masuk ke ruang tamu. Aku terpana, kulihat rumah tertata rapi. rumah kecil yang sederhana ini ditatanya begitu rapi, begitu nyaman. kuliahat serangkai bunga matahari plastik terpajang di sudut ruangan itu.


"Ricky kamu tak pernah lupa. aku adalah pengaggum bunga bunga matahari" gumamaku


Dan sebuah akuarium yang di penuhi ikan warna warni,  rumput rumput dari plastik dankarang karang di dalamnya.Ricky tahu betul aku pengaggum keindahan pantai dan laut. walapun ini  hanya dulunya, setahuku, kamu tak menyukainya. kulihat juga foto persahabatan kami yang dibingkainya dalam bingkai dalam bingkai kayu yang sangat indah, terpajang di dinding dinding ruang tamu ini.
Bulir bulir air mataku, perlahan lahan tak mampu aku bendung. aku benar benar terharu dengan semua yabg Ricky lakukan. begitu besar cinta Ricky buatku. Ku peluk dia, yang aku sendiri tak tahu, apakah pelukan ini pelukan seorang sahabat ataupun sudah berubah jadi pelukan yang berbeda ?
Ricky kaget, namun akhirnya dia membalas pelukanku, dan memelukku lebuh erat lagi , seakan akan ingin menumpahkan segala rindu yang sudah hampir tak terbendung dihatinya.
Kami menghabis kan sore ini dengan berbagi cerita, pengalaman kami masing masing selama perpisahan yang
hampir 2 tahun lamanya dan akhirnya Ricky mengajakku makan, ke sebuah restoran kecil yang sering dikunjunginya seorang diri, didekat rumahnya. terdengar alunan tembang tembang romatis, suasana hening, membuat kami terbuai dalam hangatnya suasana malam itu.


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar